Sabtu, 24 April 2010

Ringkasan Sospol

SIFAT DAN ARTI ILMU POLITIK

  1. Perkembangan ilmu politik

- Ilmu politik lahir pertama kali pada akhir abad ke 19. Ilmu politik bila ditinjau lebih luas sebagai pembahasan secara raionil dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik.

- Taraf perkem-bangan ilmu politik yang berpegangan pada sejarah & filsafat.

J Yunani kuno, dimulai tahun 450 SM seperti terbukti dalam karya-karya ahli sejarah Herodotus atau filsuf-filsuf seperti Plato, Aristoteles.

J Asia , pusat kebudayaan seperti India dan Cina yang telah mewariskan tulisan-tulisan politik yang bermutu. Tulisan-tulisan dari India yang terkkumpul dalam kesusastraan Dharmasastra dan Arthasastra yang berasal dari 500 SM. Filsuf cina yang terkenal Confucius atau Kung Fu Tzu (kurang lebih 350 SM) dan mazhab Legalists (antara lain Shang Yang 350 SM).

J Di Indonesia , mendapati beberapa karya tulisan seperti misalnya Negara kertagama ditulis pada masa Majapahit pada abad ke 13 dan ke 15 dan Babad Tanah Jawi. Tetapi kesusastraan yang mencakup bahasan politik mengalami kemunduran karena terdesak oleh pemikiran barat.

  1. Ilmu politik sebagai Ilmu Pengetahuan

- Definisi ilmu pengetahuan menurut para sarjana-sarjana ilmu sosial. Ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu.

- Definisi ilmu pengetahuan yang dikemukan oleh ahli Belanda. Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun sedangkan pengetahuan adalah pengamatan yang disusun secara sistematis.

- Untuk meneliti gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa politik secara sistematis yaitu dengan menggunakan kerangka teoritis, pendekatan baru ini terkenal dengan “Pendekatan tingkah laku (behavioral approach) .“Pendekatan tingkah laku” timbul pada masa sesudah Perang Dunia II. Gerakan in dipengaruhi leh karya Max Weber dan Talcott parsons. “Pendekatan tingkah laku” yaitu dimana tingkah laku politik lebih menjadi fokus daripada lembaga-lembaga politik atau kekuasaan atau keyakinan politik. Keuntungan pendekatan tingkah laku yaitu untuk mempelajari kegiatan dan susunan politik dibeberapa negara.

- Konsep-konsep pokok kaum behaviorralis

1. Tingkah laku politik memperlihatkan keteraturan (regularities). Yang dirumuskan pada generalisasi-generalisasi.

2. Generalisasi pada asasnya harus dibuktikan (verication) kebenaran kebenarannya dengan menunjuk pada tingkah laku yang relevan.

3. Untuk mengumpulkan dan menafsirkan data diperlukan teknik-teknik penelitian yang cermat.

4. Diperlukan pengukuran dan kwatifikasi untuk mencapai hal diatas.

5. Harus ada penilaian objektif dalam membuat analisa politik.

6. Penelitian politik mempunyai sifst terbuka terhadap konsep-konsep, teori-teori, dan ilmu sosial lainnya.

- Kaum Tradisionalis

a) Nilai-nilai dan norma-norma.

b) Filsafat.

c) Histories yuridis.

d) Ilmu terapan.

e) Tidak berkwantitatif.

- Kaum Behavioralis

a) Fakta

b) Penelitian empiris

c) Ilmu murni.

d) Sosiologis-Psychologis

e) Kwantitatif.

- “Revolusi post-behavioralis”

Timbul di Amerika pertengahan abad 60 ketika pengaruh berlangsungnya perang Vietnam dan kemajuan teknologi anatara lain diskriminasi ras melahirkan gejolak-gejolak sosial.gerakan protes ini dipengaruhi tulisan cendekiawan seperti Herbert Marcuse, C.Wright Mills, Jean Paul Sartre. Tujuan dari gerakan ini adlah untuk merubah peneliian dan pendidikan ilmu politik menjadi ilmu pengetahuan yang murni.. Pokok-pokok reaksinya antara lain:

1. Mengadakan penelitian yang empiris dan kwantitatif ilmu politik menjadi terlalu abstrak dan tidak relevan.

2. Ilmu politik harus melibatkan diri dalam usaha mengatasi krisis-krisis yang dihadapi manusia.

3. Penelitian mengenai nilai-nilai harus merupakan tugas ilmu politik

4. Para cendikiaan mempunyai tugas yang historis dan unik untuk melibatkan diri dalam dalam mengatasi masalah sosial.

3. Definisi-definisi ilmu politik

a. Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.

b. Unsure yang dipelukan sebagai konsep pokok, antara lain:

Ø Negara: suatu organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya.

Ø Kekuasaan (Power): kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaryhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai keinginan pelaku.

Ø Pengambilan keputusan (Decision Making): keputusan (Decision) adalah membuat pilihan, pengamblan keputusan (Decision Making) menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan terjadi.

Ø Kebijakan Umum (Publi, Policy, Beleid): kebijakan Policy adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan.

Ø Pembagian (Distribution) atau Alokasi : pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai (value) dalam masyarakat.

c. Roger F. Soltau dalam Introduction to Politics : ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksankan tujuan itu.

d. J. Barents dalam Ilmu Politika : Ilmu politk adalah ilmu yang mempelajari kehidupan-kehidupan baik berupa kehidupan dar negara, masrayarakat; ilmu politik mempelajari itu melakukan tugas-tugasnya.

4. Bidang-bidang ilmu Politik

Dalam Contemporary Political Science terbitan UNESCO 1950, ilmu politik dibagi empat bidang:

Ø Teori Politik :

1. Teori politik,

2. Sejarah Perkembangan Ide-ide Politik

Ø Lembaga-lembaga Politik :

1. UUD,

2. Pemerintahan Nasional,

3. Pemerintahan Daerah dan Lokal

4. Fungsi ekonomi dan Sosial dari Pemerintah

5. Perbandingan Lembaga-lembaga.

Ø Partai-partai, golongan-golongan & Pendapat umum :

1. Partai-partai politik

2. Golongan-golongan

3. Partisipasi Warganegara dlm Peerintahan & Administrasi

4. Pendapat Umum.

Ø Hubungan Internasional :

1.Politik Internasional

2. Organisasi-organisasi Administrasi Internasional

3. Hukum Internasional.

Ringkasan Sospol(Masalah Sosial & Manfaat Sosiologi)

MASALAH SOSIAL & MANFAAT SOSIOLOGI

  1. Pendahuluan

Gejala yang umum dari masyarakat dalam sosiologi seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan , proses sosial & kebudayaan. Gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal yang disebabkan unsur-unsur masyarakat tidak berfungsi sehingga menimbulkan kekecewaan dan penderitaan, gejala tersebut dinamakan masalah sosial.

Ø Masalah masyarakat: menganalisis mengenai mcam-macam gejala sosial.

Ø Problem sosial: meniliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau menghilangkan gejala tersebut.

Ø Sosiologi mempelajari masalah-masalah, antara lain:

1. Kemiskinan

2. Kejahatan

3. Perceraian

4. Konflik atas ras

5. Pelacuran

6. Delinkuensi anak.

Dalam hal ini sosiologi bertujuan menemukan sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Jiadi sosiologi tidak terlalu menekankan pada pemecahan atau jalan keluar.

Ø Merumuskan masalah sosial dengan membuat indeks. Rumusan tersebut terdiri atas 3 macam,yaitu:

  1. Indeks Rates yaitu: angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat. Contoh: kejahatan anak-anak, bunuh diri, perceraian.
  2. Composite Indices yaitu: gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama yang lain.
  3. Indeks Social distance (Emory Bogardus) yaitu: bila individu merasa dirinya jauh dari individu lainnya maka akan menggoyahkan keseimbangan dalam hubungansosial yang harmonis.
  1. Masalah sosial, Batasan
    1. Kebuutuhan

- Secara Biologis : makan dan hidup

- Secara sosial : tmbul karena pergaulan dalam masyarakat.

  1. Sebab terjadinya masalah sosial

Terdapat 4 faktor , yaitu:

- Faktor Ekonomi: contoh yang berasal dari factor ini adalah kemiskinan, pengangguran, dll.

- Faktor Biologis: contoh yang berasal dai faktor ini adalah penyakit.

- Faktor Biopsikologis: contoh yang berasal dari factor ini adalah penyakit saraf, bunuh diri, diorganisasi jiwa.

- Faktor Kebudayaan: contoh problem yang berasal dari factor ini adalah perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak,, kobflik sosial, keagamaan.

  1. Manfaat Penelitian Sosiologi bagi Pembangunan.

Manfaat penelitian dibatasi pada kaitannya dengan tahap-tahap pembanguanan. Pada tahap awal diperlukan data yang relatif lengkap. Data harus mencakup hal-hal berikut:

1) Pola interaksi sosial: dengan mengetahui pola interaksi siosial maka dapat digariskan haluan tertentu untuk memperkuat pola interaksi yang mendukung.

2) Kelompok-kelompok Sosial yang menjadi bagian masyarakat : kelompok sosial ada yang mempunyai kekuasaan tidak resmi yang dijadikan panutan dalam pembangunan.

3) Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, yaitu : nilai-nilai, ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan, ada yang menghalangi pembangunan.

4) Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.

5) Stratifikasi sosial yaitu: untuk dapat mengidentifikasikan pihak mana yang dapat dijadikan pelopor pembangunan.

  1. Contoh beberapa masalah sosial yang penting.

1. Gelandangan

Ø Gelandangan diistilahkan dengan “tunawisma”, “tunakarya” yang berarti orang-orang yang hidupnya tidak memiliki perumahan dan pekerjaan tetap.

Ø Sebab-sebab seseorang menjalani kehidupan gelandangan,yaitu dapat dilihat dari bidang :

a) Jasmani dan rohani:

- Frustasi/ tekanan jiwa

- Cacat fisik

- Cacat mental

- Malas bekerja

b) Sosial

- Pengaruh buruk dalam masyarakat (perjudian, madat, dll).

- Pengaruh konflik sosial dimana ketidakserasian hidup.

- Gangguan keamanan dan bencana alam (mengungsi/ urbanisasi).

c) Ekonomi

- Kesulitan menanggung hidup.

- Kecilnya pendapatan per kapita.

- Kegagalan di bidang pertanian dan belum berkembangnya industri.

Ø Penghidupan dan kehidupan gelandangan

Dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

a) Membecak

b) Memburuh (kuli)

c) Mencari puntung rokok,dll

d) Melacurkan diri

e) Kerja di penampungan

f) Mengemis

g) Dan ada yang terjun sebagai pencuri

Ø Usaha-usaha Mengatasi Gelandangan

a) Pemerintah biassanya bekerjasama dengan Polisi (vice Control), tetapi juga melakukan kegiatan dengan usaha-usaha.

b) Mengadakan razia penangkapan kemudian ditampung di suatu tempat untuk dirahabilitir.

c) Menampung para gelandangan untuk di didik dan dikembalikan kemasyarakat setelah memiliki kepandaian atau ditransmigrasikan.

2. Prostitusi

Berasal dari bahasa latin ”prostituere” yang artinya menonjolkan diri (dalam hal-hal yang buruk) atau menyerahkan diri secara terang-terangan kepada umum.

- Menurut para ahli

· Reley Scoot: pelacuran merukan penyerahan diri karena upah kepada umum dapat dilakukan wanita dan laki-laki.

· Paul Moedikdo Moeliono : sebagai penyerahan badan wanita dengan pembayaran oleh orang laki-laki guna pemuas nafsu seksual orang-orang itu.

- Gejala penyerahan tubuh wanita dengan bayaran dilakukan dalam beberapa jenis

a. Pelacuran dibordil-bordil

b. Pelacuran panggilan (call girl)

c. Balas dendam

d. Urbanisasi

e. Malas bekerja ingin hidup mewah

- Usaha-usaha penanggulangan masalah prostitusi

a. Melarang dengan undang-undang diikuti dengan razia/ penanngkapan

b. Dengan pencatatan

c. Dengan lokalisasi, diberikan penerangan-penerangan agama atau pendidikan juga diadakan larangan-larangan terhadap anak muda.

d. Rehabilitasi dalam asrama-asrama, didalam asrama dididik dalam hal keterampilan,agama dll dipersiapkan untuk kembali ke masyarakat sebagai warga yang baik.